Unboxing dan Preview Transcend StoreJet 25H3 1 TB, Hard Disk Eksternal Shockproof Harga Terjangkau!

Kapasitas file yang semakin besar membuat kita memiliki dua pilihan:

Menambah kapasitas hard disk internal, atau membeli hard disk eksternal.

Pilihan pertama bisa jadi masuk akal bagi pengguna komputer rumahan atau PC. Karena tinggal menambahkan hard disk internal, kapasitas penyimpanan internal pun bertambah. Masalah selesai.

Pilihan kedua pun lebih masuk akal bagi pengguna laptop karena penyimpanan internalnya tidak bisa ditambah lagi.

Walaupun sekarang kapasitas hard drive nya sudah 1 TB, bagi sebagian orang, sudah tidak cukup lagi. Sehingga memerlukan tambahan penyimpanan yang ringkas dan kapasitasnya besar.

Di meja saya terdapat hard disk eksternal dari Transcend StoreJet 25H3, yang menurut saya pabrikan ini cukup mumpuni dalam bidang media penyimpanan eksternal.

Ngomong-ngomong saya juga memiliki microSD card dari Transcend. Sejauh ini performanya baik dan tidak ada masalah. Ada di postingan ini gambarnya.

Hard disk dari Transcend ini memiliki nilai plus karena dengan harga yang tidak terlalu berbeda jauh dengan kompetitor, ia memiliki fitur shockproof. Sebuah fitur yang mampu menahan goncangan yang bisa mengakibatkan data di dalam hard disk eksternal tersebut hilang.

Hardware yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut:

Prosesor AMD A6 6400 3.8 GHz
Motherboard Biostar A58ML2 ver 7.1 FM2+
RAM Bulldozer DDR3 2x2 GB
Storage Seagate 160 GB 7200 RPM
Graphic Card PowerColor Radeon R7 250 2 GB
Power Supply Be Quiet 500W 80+

Kesan pertama memegang hard disk eksternal ini adalah kokoh, solid, dan kesat. Hampir semua bodi hard disk eksternal Transcend ini berbalut bahan seperti karet sehingga tidak mudah untuk jatuh dari genggaman.

Yah mungkin warna ungu bagi sebagian orang agak aneh. Tapi karena saat itu hanya ada warna ini, mau tidak mau ya harus mau.

Isi kemasan

Tidak banyak yang diberikan Transcend pada paket penjualan hard disk eksternal ini. Terbilang standar seperti pabrikan lainnya. Ada hard disk eksternal itu sendiri, kabel untuk menyambungkan hard disk ke komputer USB 3.0, dan kitab-kitab yang mungkin tidak akan kita baca.

Pengujian

Tidak banyak pengujian yang saya lakukan. Hanya menggunakan aplikasi HDTune versi 2.55 dan transfer file sebesar 6,7 GB.

Hasilnya adalah sebagai berikut menggunakan utility HD Tune:

Sedangkan untuk pengujian transfer file 6.7 GB, didapatkan hasil 5 menit 33 detik saja.

Kesimpulan

Dari pengujian yang dilakukan pada HDTune, terlihat bahwa terjadi penurunan tingkat kecepatan transfer data. Secara umum, USB 3.0 mampu menulis hingga 480 MB/s secara teoritis.

Tetapi rata-rata hanya mampu mencapai 32,7 MB/s maksimalnya. Ini karena perbedaan interface yakni motherboard yang digunakan tidak memiliki port USB 3.0 sehingga kecepatan transfernya berkurang drastis.

Hard disk eksternal dari Transcend ini menurut saya cukup bagus performanya. Apalagi sudah memiliki fitur shockproof yang menjadi nilai plus dari hard disk eksternal ini.

Hard disk eksternal ini juga cocok bagi kamu yang agak ceroboh dalam urusan simpan-menyimpan. Karena kita tahu data yang ada pada hard disk eksternal agak sensitif pada goncangan. Ketika data hilang, tentu sangat merugikan kita.

Punya komentar lain terhadap hard disk eksternal Transcend ini?

Perlu Gak Sih Update Ke iOS 10.3.3?

Beberapa hari yang lalu ada notifikasi pada iPhone 5s milik saya, dan mungkin milik kamu juga, tentang pembaharuan sistem operasi iOS menuju iOS 10.3.3.

Dilihat dari ukurannya, sepertinya update ini hanya memperbaiki bug atau penyempurnaan sebuah fitur pada iPhone karena ukurannya cuma 82 MB.

Bukan update yang bersifat major, sehingga kadang disepelekan oleh pengguna.

Dan mungkin lebih memilih untuk menunggu ke iOS 11 yang kabarnya akan membawa banyak perubahan dan fitur bagi iPhone 5 ke atas, iPad generasi 4 ke atas, dan iPod touch generasi 6 ke atas.

Tetapi setelah ditelisik lebih dalam, update minor ini ternyata membawa perbaikan yang cukup penting yaitu memperbaiki bug pada Wi-Fi chip yang digunakan oleh iPhone.

Kabarnya bug pada chip Wi-Fi ini dapat mengakibatkan seorang penyerang mampu mendapatkan akses eksekusi perintah pada aplikasi utama ataupun menjalankan kode berbahaya di belakang layar.

Bug ini cukup berbahaya. Jadi bagi kamu yang memang sangat memedulikan keamanan atau kamu tidak ingin iPhone kamu di hack orang lain, segeralah update ke iOS 10.3.3.

Untuk lebih lengkapnya mengenai iOS 10.3.3, kamu bisa mengunjungi laman Apple Support  untuk membaca apa saja yang diperbarui pada sistem operasi iPhone ini.

Atau bagi yang memilih untuk tidak update ya tidak apa-apa. Namun mengingat pembaharuan ini bersifat kritikal, tidak ada salahnya untuk memperbarui iOS kamu mengingat ukurannya yang cukup kecil.

Selama dua minggu menjalankan iOS 10.3.3 pada iPhone 5s, tidak terasa perubahannya pada interface atau penggunaan sehari-hari. Tidak ada yang abnormal.

Jadi perlu gak untuk update ke iOS terbaru?

Menurut saya sih perlu. Menurut kamu?

Jangan Asal Beli Power Supply! Inilah 3 Tips Memilih Power Supply yang Bagus untuk Komputer Kamu

Power supply biasanya jarang dijadikan prioritas utama bagi yang ingin merakit komputer. Mereka lebih mengutamakan prosesor kelas atas seperti Intel Core i7  ataupun graphic card kelas sultan seperti NVIDIA GTX 1080 Ti.

Jarang sekali para perakit PC ini memperhatikan kehandalan dari power supply. Padahal keberadaannya sangat penting untuk menghidupi seluruh komponen yang ada pada sebuah komputer.

Seringkali pula banyak komputer yang tiba-tiba mati mendadak dan tidak bisa dinyalakan lagi. Ketika dicek, ternyata masalahnya ada pada power supply yang kurang baik.

Hal ini kadang berakibat fatal pada hardware yang ada pada pada komputer. Entah itu motherboard, prosesor, RAM, ataupun graphic card.

Kan sayang ketika motherboard atau prosesornya sudah kelas sultan, ternyata harus rusak gara-gara power supply yang abal-abal.

Saya pun pernah mengalami hal ini dan untungnya hanya power supply nya yang bermasalah. Komponen lainnya masih bisa dinyalakan ketika saya mengganti unit yang baru.

Berdasarkan pengalaman pribadi, memilih PSU yang bagus ini sebenarnya mudah sekali. Apa saja?

1. Perkirakan jumlah daya yang diperlukan untuk menghidupi komputer racikan kamu

Sebelum memilih, kamu harus memperkirakan daya yang diperlukan oleh komputer kamu.

Biasanya untuk komputer kelas menengah, dengan prosesor seperti Intel Pentium G4560 dan VGA card Radeon RX 560 membutuhkan suplai daya 450 watt.

Walaupun sebenarnya 400 watt juga masih mampu untuk menghidupi keduanya, lebih baik kita lebihkan sedikit agar ketika upgrade, tidak perlu beli lagi.

Jika diatas itu, kamu harus membeli power supply diatas 500 watt agar kuat untuk menghidupi prosesor dan graphic card. Apalagi jika VGA tersebut memiliki konektor daya langsung dari power supply.

Atau jika ingin lebih jelas, kamu bisa search di Google dengan kata kunci PSU calculator. Disana kamu bisa memperkirakan berapa sih total daya yang dibutuhkan untuk komputer rakitan kamu.

2. Perhatikan merk!

Saya tidak terlalu fanatik pada sebuah merk, terutama pada ponsel pintar. Namun ketika kita harus memilih power supply, merk ternyata sangat berpengaruh pada kualitas sebuah power supply.

Merk yang bagus, tentu kita harus menebusnya dengan harga yang cukup mahal. Ketika saya membeli PSU Be Quiet! 500 Watt, harganya berada di kisaran 600 ribuan.

Cukup jauh dari harga power supply yang rata-rata dibandrol dibawah 200 ribu.

Tapi mengorbankan sedikit budget untuk kualitas daya yang baik tentu tidak jadi masalah kan? Toh hanya mengorbankan 400 sampai 600 ribu dari total budget pada rakitan komputer kamu.

Selain merk tersebut, ada juga merk Seasonic, Corsair, ataupun Cooler Master yang brand nya sudah teruji cukup baik pada hardware komputer.

Kalau bisa, pilihlah yang minimal memiliki sertifikasi Bronze.

Kenapa harus yang memiliki sertifikasi Bronze? Soalnya sertifikasi Bronze ini membuktikan kalau power supply tersebut memiliki efisiensi yang tinggi yaitu sekitar 85%.

Diatasnya masih ada sertifikasi Silver, Gold, hingga Platinum.

Semakin tinggi sertifikasinya, akan semakin bagus daya yang dihasilkannya.

Dan tentu harganya semakin mahal.

3. Bacalah review di internet

Setelah menemukan power supply yang sesuai keinginan, bagus, dan jos banget lah, jangan lupa untuk membaca review nya di internet. Bisa dari Google ataupun YouTube.

Kalau memang tidak ada ya jangan khawatir. Toh harga dan merk memang gak bohong.

Saya sendiri memakai Be Quiet! 500 watt ini sudah hampir 1 tahun dan Alhamdulillah tidak ada kendala sama sekali. Masih tangguh untuk menghidupi komputer rakitan saya yang masih kelas ROK alias Republic Of Kere.

Semoga bermanfaat bagi kamu dan boleh diceritakan pengalaman kamu tentang memilih power supply dibawah ini.