Yuk Ketahui Apa Itu App Permission di Android dan Cara Mengaktifkannya

Salah satu fitur yang saya suka di Android Lollipop adalah App Permission. App Permision adalah fitur yang memungkinkan kamu mengontrol izin dari sebuah aplikasi yang diinstal di ponsel/tablet Android kamu.

Masih bingung?

Begini. Ketika menginstal sebuah aplikasi Android di Play Store, pasti akan muncul seperti ini. Saya ambil contoh dari aplikasi Bukalapak.

Jenis permissionnya berbeda-beda. Ada yang sedikit dan ada pula yang banyak.

Kalau dilihat dari contoh diatas, aplikasi Bukalapak membutuhkan akses ke identitas kamu, lokasi kamu, telepon, kamera, media files, dll.

Ini diperlukan oleh aplikasi Bukalapak agar user mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat.

Tapi kalau kamu agak phobia dengan izin seperti ini, kamu bisa mengontrolnya dengan App Permission.

Cara mengaktifkan App Permission

Mengaktifkannya sangat mudah. Kamu cukup masuk ke menu Setting - Security - App Permission lalu geser ke kanan bulatan di sebelah kanan.

Selamat, App Permission sudah aktif.

Nah sekarang kita tinggal mengelolanya. Ini adalah contoh aplikasi yang dapat mengakses lokasi tablet saya. Kalau ingin agar aplikasi tertentu tidak dapat mengakses lokasi, tinggal klik aplikasinya dan pilih Always deny.

Dengan ini aplikasi tersebut tidak dapat mengakses lokasi ponsel kamu secara realtime. Cocok buat kamu yang menyukai privasi.

Tapi kalau suka check-in, lebih baik set di Always ask.

Gimana, mudah kan?

Kalau ada yang ingin ditanyakan, silahkan tulis di komentar.

Tips Ampuh untuk Memilih Powerbank Agar Tidak Salah Beli

Kita semua memerlukan powerbank.

Itu karena setiap orang sudah pasti memiliki minimal satu buah smartphone tersimpan di saku. Terlebih karena kesibukan, kita tidak sempat untuk menemukan colokan untuk mengisi daya ponsel.

Apalagi smartphone sekarang rata-rata hanya mampu bertahan 12 jam dari indikator 100% sampai 15%. Itupun tergantung pemakaian. Semakin intens menggunakannya, semakin cepat pula habisnya.

Powerbank adalah salah satu solusi yang cukup ampuh untuk mengatasi masalah daya pada ponsel kamu.

Tapi membeli powerbank itu sebenarnya tidak mudah juga. Memang harganya tidak lebih mahal dari smartphone. Namun kalau kamu membelinya dengan tepat, powerbank yang kamu gunakan bisa tahan lama.

Ada banyak powerbank beredar di pasaran. Tapi yang berkualitas tidak banyak.

Mau tahu cara memilihnya? Mari kita mulai.

1. Pilih kapasitas powerbank yang paling besar

Dengan kapasitas yang besar, akan sangat berguna kalau kamu memang sering di luar ruangan atau pekerjaan kamu menuntut untuk tidak diam di tempat. Smartphone kamu bisa bertahan lebih lama.

Apalagi untuk urusan bisnis.

Tapi kapasitas yang besar tentu harus ditebus dengan harga yang tidak murah juga.

Saat ini banyak powerbank yang menawarkan kapasitas sangat besar (lebih dari 15000 mAh) dengan harga dibawah 100 ribu.

Gila.

Untungnya darimana coba?

FYI, harga powerbank Sony dengan kapasitas 5000 mAh saja harganya 400 ribu lebih. Kalau 15000 mAh harganya jatuh banget, kamu patut curiga. Belum tentu kualitasnya baik.

Salah-salah bisa merusak smartphone juga.

Kapasitas besar tentu ada konsekuensinya lagi. Yaitu pengisian powerbank yang memakan waktu lama. Kurang lebih sekitar 4 jam dari 0% sampai 100%.

2. Merk

Merk memiliki andil besar apakah sebuah powerbank berkualitas atau tidak. Karena pabrikan yang sudah memiliki nama besar sudah pasti tidak ingin produknya mencoreng nama besarnya dengan produk gagal ataupun tidak bagus.

Untuk merk lokal, pilihlah powerbank dengan merk Vivan ataupun Delcell.

Khusus untuk Vivan, menurut saya powerbank merk ini punya model yang bervariasi. Jadi tidak monoton.

Untuk global, pilihlah Asus ataupun Xiaomi. Keduanya memiliki powerbank 10000 mAh yang harganya tidak lebih dari 300 ribu. Itu bisa jadi pilihan kalau tidak mampu membeli powerbank Sony ataupun Phillips.

3. Efisiensi

Sederhananya, efisiensi adalah kapasitas nyata yang mampu diberikan sebuah powerbank itu. Kalau kapasitasnya 10000 mAh, mungkin hanya bisa maksimal di 9000 mAh. Artinya efisiensinya sebesar 90%.

Semakin besar efisiensi, akan semakin bagus.

Tapi harus diperhatikan pula kalau efisiensi ini akan menurun seiring waktu pemakaian.

Jadi pilih yang efisiensinya lebih dari 80%.

4. Garansi

Beberapa produk powerbank mampu memberikan garansi hingga 1 tahun ganti unit jika mengalami kerusakan. Seperti Vivan, Delcell, ataupun Asus.

Hal ini membuktikan kalau pabrikan yang mampu memberikan garansi ganti unit, artinya mereka menjamin kalau powerbank mereka bagus.

Kalau yang tidak ada garansi, yah berarti kamu harus siap kalau ternyata baru beberapa kali pemakaian, powerbank sudah rusak dan drop kapasitas yang amat besar.

Kalau sudah memperhatikan hal-hal ini, kamu akan mendapatkan sebuah powerbank yang berkualitas bagus.

Kesimpulannya, ada harga ada rupa. Semakin tinggi kapasitas powerbank, semakin mahal pula harganya dan tentu kualitasnya juga semakin baik.

(Pengalaman Pribadi) Review Windows 10 Mobile di Lumia 535

Sudah hampir 1 bulan saya mencoba Windows 10 Mobile di Lumia 535 milik saya. Dan rasanya ada banyak yang berubah di Windows 10 Mobile ini ketimbang di Windows 8.1 Denim.

Kamu sudah pasang Windows 10 Mobile belum?

Kalau belum, mungkin kamu harus baca review saya ini sebelum melangkahkan kaki di sistem operasi mobile yang baru dari Microsoft ini.

Baca juga Pengalaman Upgrade Ke Windows 10 Mobile

Impresi

Saya menggunakan Lumia 535 sebagai primary device. Digunakan sehari-hari untuk keperluan apapun seperti layaknya smartphone pada umumnya.

Windows 10 Mobile ini tampilan user interface nya bagus sekali. Tetap mempertahankan flat design, namun lebih modern dan lebih presh (orang sunda gak bisa bilang f).

Banyak yang dirubah Microsoft di Windows 10 Mobile. Diantaranya

• Start Menu
• List aplikasi
• Settingan ponsel
• Galeri foto
• Store/Bursa
• Internet Explorer berubah jadi Microsoft Edge

Dan perubahan lainnya yang mungkin belum saya sebutkan

Kamu boleh nambah kok. Bebas.

Boleh dibilang hampir semua segmen yang ada di Windows Phone 8.1 dirubah semua di Windows 10 Mobile ini, karena memang sebagian besar berubah tampilannya.

Apakah perubahan ini bagus?

Ada plus dan minus dari pembaharuan total yang dilakukan Microsoft di sistem operasi mobile miliknya.

Mau plusnya dulu atau minusnya dulu? Plusnya dulu aja deh ya.

Plus

UI lebih fresh

Dari tampilan awal sangat jelas bahwa Windows 10 Mobile ini lebih segar dan berwarna. Tidak seperti Windows Phone 8.1 yang lebih dark karena warna latarnya hanya dapat hitam atau putih.

Imbasnya seperti ada kepuasan tersendiri saat menggunakannya.

Store yang lebih interaktif

Kalau menurut saya, Store/Bursa yang ada di Windows Phone 8.1 terlalu minimalis. Dibandingkan dengan Store di Windows 10 Mobile lebih kaya fitur dan lebih interaktif.

Beberapa aplikasi UI lebih fresh

Aplikasi seperti Facebook, Line, 6tag, dan Twitter sepertinya mengikuti standar Windows 10 Mobile. Tampilan di aplikasi tersebut menurut saya sangat bagus. Seperti material design yang diterapkan oleh Google di Android Lollipop.

Perombakan total dilakukan Line di Windows 10 Mobile. Sekarang sudah menyerupai Line yang ada di Android untuk segi tampilannya.

Groove Music yang lebih fast loading

Saya cukup terkejut dengan Groove Music yang menggantikan pemutar musik default di Windows Phone 8.1 (saya lupa namanya). Lebih cepat loadingnya dan sangat responsif.

Tapi sayang tidak bisa diurut berdasarkan abjad. Hanya berdasarkan pada tanggal musik itu dimasukan.

Action Center lebih banyak

Jika pada Windows Phone 8.1 Action Center hanya menampilkan notifikasi dan 4 buah shortcut, di Windows 10 Mobile ada cukup banyak penambahan shortcut. Ada 16 shortcut yang ditambahkan. Dan ternyata ada untuk senter, sehingga kita tidak perlu instal aplikasi senter lagi.

Kamera yang cukup baik

Sejak diakuisisi Microsoft, saya rasa ada penurunan kualitas pada sektor kamera. Karena foto yang dihasilkan kurang jernih dan banyak noise yang dihasilkan. Tapi di Windows 10 Mobile, aplikasi kamera jadi lebih baik. Walaupun dalam beberapa review menunjukkan kamera yang justru tidak lebih baik setelah update.

Dan aplikasi Lumia Camera yang menjadi default kamera di Windows Phone, sekarang dirubah menjadi Camera sebagai aplikasi default kamera.

Sekarang Minusnya

Lag, lag, lag

Saya sangat sering merasakan lag di Windows 10 Mobile di Lumia 535 yang memiliki prosesor dual-core dan RAM 1GB. Padahal di Windows Phone saya tidak pernah merasakan lag ketika mengakses ponsel. Baik ketika membuka aplikasi ataupun menjalankan aplikasi.

Ada jeda yang cukup lama ketika membuka lockscreen. Ini sangat mengganggu. Dibandingkan dengan Windows Phone yang walaupun RAM 512MB, masih bisa ngacir performanya.

Browsing di Microsoft Edge yang kadang tidak bisa konek

Saya akui kalau browser Microsoft Edge itu bagus dan simpel. Tapi kadang-kadang tidak bisa konek ke interet. Padahal jaringan sudah HSDPA. Entah karena Microsoft Edge atau juga karena jaringannya.

Baterai yang lebih boros

Penggunaan normal ketika Lumia 535 saya menggunakan Windows Phone 8.1, baterainya kuat sampai 1 hari dengan penggunaan ala saya. Browsing, chatting, buka sosmed, baca pdf.

Tapi di Windows 10 Mobile ini aduh baterainya boros sekali. Mungkin karena penambahan fitur yang cukup banyak jadinya boros. Semoga saja ada update terbaru soal durabilitas baterai.

Itulah plus minus dari Windows 10 Mobile di Lumia 535 saya dengan penggunaan dan pengalaman pribadi. Kalau misalnya ada yang tidak sesuai dengan apa yang kamu alami, itu hal wajar karena penggunaan sebuah smartphone pada setiap orang berbeda. Pengalaman yang didapatkan pun berbeda.

Apa kamu punya pengalaman lain soal Windows 10 Mobile?

Samsung Galaxy S7, LG G5, iPhone SE, dan Xiaomi Mi5. Mana yang Akan Paling Laris?

Pada bulan Februari lalu, pabrikan smartphone global ramai-ramai merilis smartphone tercanggih pada tahun ini. Ada Samsung, LG, dan tidak lupa sang penggebrak pasar ponsel, Xiaomi (akhirnya) memperkenalkan sebuah smartphone flagship penerus Xiaomi Mi4.

Dan tidak lupa Apple yang pada minggu kemarin merilis iPhone SE. Sebuah iPhone hasil kawin silang antara iPhone 5s dan 6s karena layarnya hanya 4 inci, namun jeroannya setara iPhone 6s.

Sebagai pemimpin pasar, Samsung tentunya siap menggelontorkan banyak dana untuk promosi Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge ke berbagai negara. Dan salah satunya Indonesia.

Sedikit bocoran kalau ternyata Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge ini made in Indonesia. Tepatnya di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat.

Apakah Samsung bakalan berhasil menarik minat pembeli Indonesia? Sedangkan harganya sendiri menyentuh harga Rp10 juta.

Melihat dari spesifikasi dan fiturnya, jelas kedua ponsel flagship Samsung ini bakalan menarik minat konsumen kelas atas. Desainnya yang premium, kamera yang responsif, dan performa yang tinggi, menjadi daya tarik tersendiri.

Dan satu lagi. Samsung juga menyertakan Gear VR untuk menikmati konten secara 360 derajat pada paket pembeliannya.

Lalu ada lagi LG G5. Sebuah smartphone asal Korea Selatan yang semi modular karena bagian bawahnya bisa dibongkar pasang dengan aksesoris dari LG. Smartphone ini juga merupakan ponsel modular pertama di dunia.

Sebenarnya tidak sepenuhnya modular. Karena hanya bagian bawah yang menyatu dengan baterai saja yang dapat dilepas. Dengan konsep ini, LG G5 dapat bertransformasi menjadi kamera digital ataupun perangkat pemutar audio hi-fi.

Ponsel modular sendiri sudah diperkenalkan Google dua tahun yang lalu lewat Project Ara. Namun project tersebut sudah tidak terdengar lagi gaungnya. Entah masih dikembangkan, entah tidak akan pernah dirilis.

Dari harga sepertinya tidak akan terlalu berbeda jauh dengan Samsung Galaxy S7 yang berada di kisaran Rp10 juta.

Ada lagi Xiaomi Mi5 yang sangat berpotensi merusak pasar ponsel flagship saat ini. Xiaomi saat ini juga dikenal sebagai produsen smartphone low-budget, namun spesifikasinya kelas wahid.

Contohnya adalah Xiaomi Mi5 ini yang spesifikasinya hampir setara Samsung Galaxy S7, namun harganya hanya dibandrol setengahnya dari ponsel flagship asal Korea Selatan itu.

Mungkin yang jadi kendala hanya satu. Apakah Xiaomi Mi5 akan masuk Indonesia secara resmi? Mengingat setelah seri Xiaomi Redmi 2 Prime tidak ada lagi smartphone Xiaomi yang hadir resmi di Indonesia seperti Redmi Note 2 ataupun Redmi Note 3.

Padahal kedua seri itu termasuk ponsel yang laris manis di berbagai toko online, walaupun garansi distributor.

Terakhir ada iPhone SE. Ponsel cantik dan mungil, tapi spesifikasinya setara iPhone 6s.

iPhone identik dengan desain yang manis, harga yang mahal, dan bergengsi tinggi bagi orang yang memilikinya. Dan juga sebagai trendsetter bagi dunia smartphone secara global.

Tapi ternyata iPhone SE dihargai tidak terlalu mahal. Apple hanya membandrol sekitar 399 dolar untuk iPhone SE dengan penyimpanan internal 16GB dan 499 dolar untuk penyimpanan internal 64GB.

Apple sendiri belum memastikan apakah iPhone SE akan dirilis resmi di Indonesia. Tapi salah satu website E-commerce jd.id sudah menyediakan pre order iPhone SE yang dibandrol Rp6.6 untuk penyimpanan internal 16GB juta dan Rp7.7 juta untuk kapasitas 64GB

Cukup murah untuk ponsel sekelas iPhone. Apalagi harga tersebut adalah harga baru, bukan rekondisi. Agak aneh juga memang mengapa Apple meluncurkan iPhone yang harganya lumayan murah.

Setidaknya konsumen yang diuntungkan.

Lalu manakah yang paling laku?

Menurut saya Xiaomi Mi5 dan iPhone SE yang akan laku keras di Indonesia. Hal ini karena Xiaomi dan Apple merupakan brand yang punya image kuat di masyarakat. Xiaomi dengan harga murah spek dewa, iPhone dengan harga mahal gengsi tinggi.

Harga keduanya juga tidak terlalu mahal ketimbang Samsung Galaxy S7 dan LG G5. Jadi dapat dipastikan kalangan menengah pun mampu membeli Xiaomi Mi5 ataupun iPhone SE. Kalaupun nyicil, tidak terlalu lama hehe.

Sayangnya Xiaomi Mi5 dan iPhone SE masih belum ada kejelasan apakah akan resmi dirilis di Indonesia karena terganjal aturan TKDN.

Kalau menurut kamu, mana yang akan laris manis?